Mau Jadi Pribadi yang Berkualitas? FASTABIQUL KHAIRAT
06.17
Waktu adalah hal yang
berharga bagi manusia, sesuatu yang tentunya tidak bisa terulang kembali. Waktu
menjadi berkualitas apabila menggunakannya dengan sebaik mungkin, melakukan
hal-hal positif, berbuat kebaikan dan tentu hal yang bermanfaat bagi dirinya
maupun orang lain. Dan Alangkah bahagianya, orang yang melakukan hal itu dan
bisa mengatur waktunya dengan baik. Untuk menjadikan waktu menjadi berkualitas
bisa diterapkan “fastabiqul khairat” dalam diri.
Menerapkan fastabiqul
khairat dalam hidup. Merupakan cara untuk meningkatkan mutu diri dihadapan
Allah SWT.
Fastabiqul khairat
adalah konsep pemikiran untuk bersegera dalam melakukan kebaikan didunia dimana
ditujukan untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Firman Allah tentang Fastabiqul
khairat ada dalam QS. Al-Baqarah :148 dan Al-Maidah : 48.
الخيرات فاستبقوا
Artinya :”Maka berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan”.
Yuk kita lihat cerita Abu Bakar.
Abdurrahman bin Abu Bakar
radhiyallahuanhu pernah bercerita kepada kami, “Pada suatu ketika saat Rasulullah
saw usai melaksanakan shalat subuh, tiba-tiba beliau mengarahkan pandangannya
ke arah para sahabatnya seraya mengatakan, “Adakah di antara kalian yang hari
ini ia berpuasa?”
Umar bin Khaththab
menjawab, “Wahai Rasulullah, aku tidak berniat untuk puasa pada hari ini,
sehingga di pagi ini aku tidak berpuasa.”
Lalu Abu Bakar berkata,
“Aku berpuasa wahai Rasulullah, sebab sejak semalam aku telah berniat puasa,
sehingga di pagi ini aku pun berpuasa.”
Rasulullah pun
melanjutkan, “Adakah salah satu dari kalian yang hari ini menjenguk orang
sakit?”
Umar mnenjawab, “Wahai
Rasulullah, usai menjalankan shalat tentunya kami masih berada di sini. Lantas
bagaimana kami bisa menjenguk orang sakit?”
Abu Bakar berkata, “Telah
sampai kabar kepadaku bahwa saudaraku Abdurrahman bin Auf sedang sakit,
sehingga dalam perjalananku ke arah masjid ini aku telah menyempatkan diri
menjenguknya.”
Rasulullah masih
melanjutkan pertanyaannya, “Adakah salah satu dari kalian yang hari ini
bershadaqah?”
Umar menjawab, “Wahai
Rasulullah, usai menjalankan shalat tentunya kami masih berada di sini.”
Abu Bakar menjawab, “Saat
aku memasuki masjid aku melihat seorang pengmis sedang meiminta-minta, ketika
itu aku mendapati sepotong roti di tangan Abdurrahman (salah seorang putranya),
lalu aku pun meminta untuk bisa diberikan kepada pengemis itu.”
Setelah itu, Rasulullah
pun bersabda, “Bergembiralah engkau (wahai Abu Bakar) dengan surga.”
Sedangkan kepada Umar
Rasulullah bersabda, “Semoga Allah menyayangi Umar, semoga Allah menyayangi Umar, sebab
segala kebaikan yang diinginkannya telah didahului seluruhnya oleh Abu Bakar.”
(HR. Thabrani)
Fastabiqul khairat butuh sebuah perencanaan, Mengkonsep suatu rencana yang terprogram dengan baik. Sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma.
Merencanakan suatu/membuat planning tentang kegiatan yang positif, melakukan kebaikan dan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain setiap harinya.
Keuntungan dari fastabiqul khairat antaralain:
·
Menggunakan waktu dengan baik, sehingga tidak ada waktu yang
terbuang percuma.
·
Meningkatkan mutu diri dihadapan Allah SWT, menggunakan waktu
untuk hal kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Contoh meluangkan
waktu misal 3-4 jam dalam sehari untuk membaca Al-Qur’an dan terjemahan.
Marilah kita tanamkan
dalam diri kita dengan fastabiqul khairat, yang tentu akan membuat hidup kita lebih
berkualitas, dan bahagia dalam menjalani kehidupan. Mudah-mudahan bermanfaat,
jazakillah khairan...
0 komentar